SEJARAH
PENULISAN
Dalam bab ini akan di kemukakan sejarah penulisan (historiography) eropa, sekalipun tidak
berarti bahwa tidak ada penulisan sejarah di tempat lain. Peradaban lain,
seperti india, tiongkok, islam, dan Indonesia, juga mempunyai sejarah penulisan
sejarah. Hanya karena saja modern selama ini di anggap berasal dari eropa, maka
sejarah historiografi eropa yang paling sering di bicarakan , selain itu, juga
menunjukan pergantian pendekatan sejarah kritis dan pendekatan , pendekatan
retorika, pendekatan sejarah kritis dan pendekatan sejarah ilmu sosial.
Sejarah historiografi eropa
akan di lihat sebagai gejala yang terkait oleh waktu dan terkait oleh
kebudayaan .
v Zaman Yunani dan Romawi
Tulisan sejarah di Eropa muncul di Yunani dalam bentuk puisi. Tulisan
sejarah dalam bentuk Prosa baru muncul pada abad ke-6 SM di Lonia. Dalam
kebudayaan, muncul filsafat spekulatif yang mempersoalkan asal uaul dan
struktur dunia ini.
Penulis sejarah yang
terkenal dari yunani adalah
1) Herodotus
(ca 484-425 SM) melukiskan abad ke-6 dan
ke-5, sehingga ia menulis semacam sejarah kebudayaan. Dialah bapak sejarah. Ia
juga menulis tentang apa yang sekarang disebut sebagai antropologi dan
sosiologi.
2) Tyucydides
menulis perang antara Athena-Sparta, perang antara demokrasi dan tirani, yang
di menangkan oleh Athena. Thucydides adalah seorang jenderal dan politisi,
sehingga tulisannya tentang perang Peloponnesos (431-404 SM) dapat dianggap
sebagai laporan perang oleh saksi mata yang tak memihak.
3) Polybius
banyak menulis tentang perpindahan kekuasaan dari tangan Yunani ke Roma. Ia
bekerja dalam mengembangkan metode
kritis dalam penulisan sejarah. Sama seperti Thucydides, ia juga melihat
sejarah itu pragmatis, sejarah adalah “filsafat yang mengajar melalui contoh”
(philosophy teaching by example).
Penulisan
sejarah Romawi pada mulanya memang dalam bahasa Yunani, baru kemudian memakai
bahasa Latin, tetapi tulisan sejarah Yunani tetap menjadi model. Di antaranya penulis sejarah Romawi
ialah :
Ø Julius
Caesar (100-44 SM) adalah jendral romawi yang melakukan gaul.
Bukunya commentaries on gallic wars adalah memoar yang
melukiskan suku Gallia dan Civil.
Ø Sallustius
(ca 86-34 SM) terkenal dengan
monografi-monografi dan biografi ia menulis history
of rome , conspiracy of catiline , jugurthine war.
Ø Livius
(59 SM-17 M) adalah tukang cerita yang
luar biasa, sehingga ia mengorbankan kebenaran sejarah demi retorika.
Ø Tacitus
(ca 55-120 M) menulis annals, histories dan Germania. Tulisannya berada
di tengah-tengah antara livius yang cenderung pada retorika dan Polybius yang
cenderung pada sejarah. Dialah yang mengemukakan “sebab moral” keruntuhan
romawi
v Zaman Kristen Awal dan
Zaman Pertengahan
Kemenangan Kristen di Eropa mempunyai
pengaruh yang luas, termasuk dalam penulisan sejarah. Tulisan Augustine
(354-430), The City of God. Penu;isan sejarah di eropa pada zaman Kristen awal
dan zaman pertengahan mempunyai dua pusat, yaitu greja dan Negara, dengan
pendeta dan raja sebagai pelaku utama.
Berikut wakil dari zaman
Kristen ialah :
1) Africanus
(Sextus Julius Africanus, ca 180-ca 250), karyanya adalah Chronographia yang melukiskan sejak penciptaan sampai 221 M.
2) Eusebius (Eusebius Pamphilus, ca 260-ca 340) ,
menulis Chronicle dan Church History, Ia menulis dalam bahasa
Yunani. Ia membagi kronologinya jadi dua bagian, sacred, yaitu Yahudi dan kristen, dan profane, yaitu Pagan (kafir).
3) Orosius
(Paulus Orosius, ca 380-ca 420), dilahirkan di Spanyol tetapi kemudian ke
Afrika. Ia belajar selama lima tahun dibawah Augustine. Bukunya, Seven Books the Pagans, adalah pembelaan atas peradaban Kristen yang dituduh
menyebabkan runtuhnya Romawi Barat pada abad ke-5.
Dari Zaman Pertengahan disini hanya
dikemukakan beberapa nama, yaitu Cassiodorus (Marcus Aurelius Cassiodorus, ca
480-570),menulis History of Goths,
yang ditulisnya sewaktu ia jadi pegawai Raja Theodoric dari Ostrogoths.
Procopius (ca 500, 565),menulis dalam bahasa Yunani, menulis The History of His Own yang menceritakan
perang-perang Byzantium melawan Persia, Afrika, dan bangsa Goths. Gregory
(Bishop Tours, 538-594),menulis History
of The Franks yang menceritakan sejarah dunia sejak zaman kuno sampai abad
ke-5. Dan Bede (Venerable Bede, 672-735), menulis Ecclesiastical History of the English
People, sebagai buku yang menceritakan terbentuknya kebudayaan Anglo-Saxon.
v Abad XVI: Zaman
Renaisans, Reformasi, dan Kontra-Revormasi
Para penulis sejarah Renaisans
mencerminkan cita-cita Renaisans yang melihat semngat Pagan dan kebudayaan
klasik Yunani-Romawi sebagai model. Historiografi Renaisans, sama dengan
kebudayaannya, lahir di Itali. Dari italia, di antaranya ada Lorenzo Valla
(1407-1540), menulis The History of
Ferdinand I of Aragan, sebuah buku yang tidak kritis, karena buku itu
adalah sejarah “resmi”. Dan Fransesco
Guicciarardini (1483-1540), menulis History
of Florenc adalah sejarah politik
yang rasional. Buku yang ditulis setelah dia mencapai kedewasaan dalam menulis
ialah History of Italy, buku ini
ditulis dengan pendekatan “kesatuan geografis”.
Dalam historiografi, Reformasi diwakili oleh Matthias Vlacich Illyricus
(1520-1575), menulis buku sejarah berisi polemik, Magdeburg Centuries, yang sangat ambisius. Sleidanus (John
Sleidan, 1506-1556), menulis Commentaries
on Political and Religius Conditions in the Reign of the Emperor Charies V, 1517-1555. Ia mencari sebab-sebab
politik dari agama. Dan Heinrich Bullinger (1504-1575), menulis History or the Reformation, 1519-1532
adalah orang Swiss dan pengikut Zwingli.
v Abad XVII: Zaman
Penemuan Daerah Baru
Penemuan daerah-daerah baru abad ke-15, ke-16,
dan ke-17 mempunyai pengaruh penting bagi perkembangan historiografi Eropa.
Pada zaman ini sejarah sosial menjadi tema utama. Yang menamukan Amerika pada
1492 adalah Christopher Columbus (1466?-1506) dari Genoa. Hernando Cortez
(1485-1547?) yang menjadi saksi mata penaklukan Meksiko.
v Abad XVIII: Zaman
Rasionalisme dan Pencerahan
Rasionalisme
pada abad ke-17 sebagaimana dipelipori oleh Rene Descartes (1596-1650) dari
Prancis, Francis Bacon (1561-1626) dari Inggris, dan Baruch Spinoza (1632-1677)
dari Belanda, baru memengaruhi historiografi pada abad ke-18. Francois Arouet
atau Voltaire (1697-1778) menulis sejarah hidup Charles XII dari Swedia. Wakil
dari periode Rasionalisme ialah David Hume (1711-1776), History of England From the Invasion of Julius Caesar to the revolution of 1698. Hume percaya bahwa sejarah adalah
catatan tentang perkembangan intelektual dan moral. Sumbangan besar dari abad
ke-18 atau Zaman Pencerahan ialah Gagasan Kemajuan (The Ideal of Progress),
bahwa peradaban manusia terus-menerus bergerak maju. Meskipun diantara para
pemikir Zaman Pencerahan ada perbedaan pendapat tentang gerak maju, tetapi
semuanya setuju ada perbaikan kemanusiaan.
v Abad XIX: Zaman
Romansitisme, Nasionalisme, dan Liberalisme
Romantisisme dalam historiografi adalah
kebalikan dari Rasionalisme. Tokoh-tokohnya diantaranya adalah Francois Auguste
Chateaubriand (1768-1848), Madame Anne Louise de Stael (1766-1816), Sir Walter
Scott (1771-1832), Augustin Thierry (1795-1856), Jules Michelet (1798-1874),
Thomas Carlyle (1795-1881). Kalau Zaman Pencerahan telah menghasilkan Gagasan
Kemajuan, maka abad ke-19 menghasilkan filsafat sejarah. Tokoh-tokohnya adalah
Johann Gottfried von Herder (1744-1803), Immanuel Kant (1724-1804), Johann
Gottlieb Fichte (1762-1814), Friendrich Wilhelm Joseph von Schlegel (1775-1854),
Karl Wilhem Friedrich von Schlegel (1772-1829), Georg Wilhelm Friedrich Hegel
(1770-1831), Heinrich Karl Marx (1818-1883), Friedrich Nietzsche (1884-1900),
Arnold J. Toynbee (1889-1975).
v Akhir Abad XIX dan Abad
XX: Sejarah Kritis dan Sejarah Baru
Sudah lama sejarah kritis dirintis. Jean Bodin
(1530-1596), telah menulis Method for
Easily Understanding History,(1566),
Jean Mabillon (1632-1707) menulis De Re
Diplomatica, Berthold Georg Niebuhr (1776-1831) menulis Roman History, dan tulisan-tulisan yang
lain telah banyak, sebelum sampai pada Leopold von Ranke (1795-1886) yang
menulis diantaranya A Critique of Modern
Historical Writers. Pada tahun 1911 Robinson menulis
The New History
yang memuat dengan jelas program sejarah baru. Sejarah baru menekankan ilmu
sosial. Sejak itu, ada pendekatan kembali sejarah dan ilmu-ilmu sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar