Nama : Riana Asrifah
Nim : 11413244012
Prodi : Pendidikan Sosiologi
UTS
Masalah Sosial Budaya
1. Pemogokan
merupakan masalah krusial yang sering dihadapi oleh para pengusaha.
a. Identifikasi
permasalahan-permasalahan yang sering muncul
Berdasarkan
hasil penelitian Sukiyanto pada bukunya yang berjudul Penelitian Dampak Pemogokan Terhadap Perusahaan Dan Kesejahteraan
Pekerja, bahwa penyebab terjadinya pemogokan karena menunjukkan bahwa 52,12
persen pemogokan disebabkan oleh tuntutan pekerja terhadap upah agar sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku, 12,86 persen terhadap pembayaran
upah lembur; 11,34 persen terhadap pembayaran THR (tunjangan hari raya); 7,78
persen terhadap pembentukan PUK-SPSI.Mekanisme penyelesaian pemogokan telah
mengacu pada UU No. 22 tahun 1957 tentang penyelesaian perselisihan perburuhan
(Lembaran Negara No. 42 tahun 1957) pasal 2 ayat 1. Sedangkan di lapangan 39,76
persen melalui perantaraan Depnaker; 22,67 persen melalui PUK-SPSI; 19,12
persen secara Bipartit; 8,29 persen melalui kebijakssanaan perusahaan; 4,91
persen melalui aparat penegak hukum/keamanan lainnya. Sebanyak 40 persen
perusahaan menyatakan bahwa pemogokan tidak mempengaruhi jumlah produksi; 49,64
persen menimbulkan keresahan keluarga; 34,68 persen biaya hidup keluarga
terancam; 7,60 dan 3,09 persen masing-masing pendidikan anak dan gizi keluarga
terancam; 5,89 persen pekerja tidak mempunyai motivasi kerja; 18,82 persen
masih terdapat kecurigaan terhadap pekerja, dan 75,29 persen motivasi pekerja
pulih kembali.
b. Teori
apa yang digunakan untuk menganalisis masalah tersebut?
·
Teori
Hegemoni dikemukakan oleh Antonio Gramsci yang menjelaskan bahwa kelas
berkuasa memiliki otoritas untuk mengontrol masyarakat. Otoritas yang
dimilikinya sejalan dengan kepemimpinan kelas berkuasa terhadap kelas yang
lebih rendah atau subordinat melalui berbagai konsensus yang dipaksakan secara tersamar (Barker, 2004:369).
·
Teori
dekonstruksi
(deconstruction) merupakan suatu
metode analisis yang dikembangkan oleh
Jaques Derrida dengan membongkar
struktur dari kode-kode bahasa,
khususnya struktur oposisi pasangan
(biner opposition) sehingga menciptakan
suatu permainan tanda yang tanpa akhir dan tanpa makna akhir (Piliang,
2004:16).
·
Teori Tindakan Komunikatif J. Habermas yaitu Pertama, ilmu empiris analitis atau ilmu pengetahuan instrumental (instrumental
knowledge). Kedua, ilmu pengetahuan hermeneutic (hermeneutic knowledge). Ketiga, ilmu kritis atau ilmu pengetahuan emansipatoris (emancipatory
knowledge).
c. Menurut
saudara bagaimana pemecahan yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah? Yaitu
dengan menghapus sistem outsourcing, meningkatkan upah buruh serta meningkatkan
kualitas SDM sehingga kualitas serta kebutuhan hidup terpenuhi.
2. Penggusuran
terjadi terkadang karena kebijakan pemerintah yang tidak tertata dan sanksi
yang tidak tegas. Analisislah masalah penggusuran ini yang dikaitkan dengan
kebutuhan dan pelanggaran oleh masyarakat dan sanksi yang tidak tegas oleh
pemerintah!
·
Penggusuran dikaitkan dengan kebutuhan yaitu
Jumlah penggusuran rumah tangga dan komunitas miskin di kota Asia terus
mening-kat, terlepas dari berbagai usaha yang telah dilakukan oleh organisasi
pembela HAM dan perumahan, lembaga swadaya masyarakat, institusi multilateral
dan organisasi berbasis komunitas selama bertahun-tahun. Akibatnya, penempatan
kembali yang tidak sesuai, kesengsaraan, dan pemiskinan terjadi terhadap jutaan
warga kota. Penyebab dari penggusuran memang beragam, akan tetapi sebetulnya
terdapat benang merah diantaranya, yaitu meningkatnya peran dari kekuaran pasar
dalam menentukan tata guna lahan di perkotaan.
·
Penggusuran
dikaitkan dengan pelanggaran oleh masyarakat yaitu Ketika pasar perumahan
formal dan program pemerintah tidak mampu me-nyediakan tempat tinggal untuk
kaum miskin, mereka akhirnya menyediakan-nya sendiri. Dengan tidak adanya
pilihan lain, kaum miskin terpaksa membangun permukiman sebisa mungkin di lahan
tak terawat, rawan bencana atau daerah pinggiran kota tanpa adanya pendamp
ingan dari segi perencanaan, sehingga tidak terdapat pelayanan dasar, jaminan
kepemilikan lahan secara hukum ataupun pengakuan resmi atas keberadaannya, dan
dampak dari penggusuran bagi masyarakat Penggusuran cenderung menghasilkan
kemiskinan, dan bukan mengentaskannya Penggusuran juga menciptakan masalah
kemiskinan yang lebih besar. Dari segala aspek, penggurusan dapat dilihat
sebaga hal yang bertentangan dengan pembangunan.
3. a.
Apa latar belakang terjadinya homoseksual. Homoseksualitas adalah rasa
ketertarikan romantic dan atau seksual atau perilaku antara individu berjenis
kelamin atau gender yang sama. Sebagai orientasi seksual, homoseksualitas
mengacu kepada “pola berkelanjutan atau disposisi untuk pengalan seksual, kasih
sayang, atau ketertarikan romantis” terutama atau secara eksklusif pada orang
yang jenis kelamin yang sama. Faktor penyebab homoseksualitas bias
bermacam-macam seperti kekurangan hormone lelaki pada masa partumbuhan,
mendapatkan pengalaman hoseksual yang menyenangkan pada masa remaja atau
sesudahnya, memandang prilaku heteroseksual sebagai sesuatu yang menakutkan
atau tidak menyenangkan, karena besar di tengah-tengah keluarga dimana ibu
dominan sedangkan ayah lemah atau bahkan tidak ada.
b. Teori apa yang digunakan
untuk menganalisis masalah tersebut? Jelaskan relevansinya!
Teori yang di gunakan adalah
teori labeling dan teori struktural fungsional karena homoseksual adalah
penyimpangan sosial atau prilaku menyimpang, sadar atau tidak sadar pernah kita
alami atau kita lakukan. Penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun oleh siapapun.
Sejauh mana penyimpangan itu terjadi, besar atau kecil, dalam skala luas atau
sempit tentu akan berakibat terganggunya keseimbangan kehidupan dalam
masyarakat
c. Bagaimana
pendapat saudara tentang tindakan preventif dan bagaimana penanggulanganya
setelah terjerat masalah terssebut? Tindakan preventif membelanjakan harta
mereka diluar rencana dan secara ekonomis. Si pelaku harus mengeluarkan uang
atau harta lainnya diluar rencana untuk melampiaskan keinginannya, sebab
homoseksual adalah kegiatan yang diluar kebiasaan manusia pada umumnya.
Cara
penanggulangannya adalah dengan faktor lingkungan sekitar yang sangat melarang
hoseksual atau si homoseksual tersebut tidak mendapatkan pasangan yang sejenis,
ikut berorganisasi agar wawasan lebih meluas bahwa homoseksual adalah kelainan
dari seksual, kasih sayang dari keluarga agar tercipatanya tindakan sosial yang
sesuai dengan norma, bergaul dengan orang-orang normal agar bias melupakan
homoseksual tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar