KELOMPOK-KELOMPOK
SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
Tipe-tipe
kelompok sosial
1. Klasifikasi
tipe-tipe kelompok sosial
Tipe-tipe
kelompok sosial dapat di kelasifikasikan dari beberapa sudut atau atas
dasar pelbagi criteria ukuran, ukuran
lain di ambil adalah atas dasar derajat interaksi sosial dalam kelompok sosial
tersebut. Beberapa sosiologi memerhatikan pembagian atas dasar
kelompok-kelompok dimana anggota-anggotanya saling mengenal seperti keluarga,
rukun tetengga dan desa, denagn kelompok-kelompok sosial seperti kota-kota ,
korupsi dan Negara, dimana anggota-anggotanya tidak mempunyai hubungan
2. Kelompok
sosial dipandang dari sudut individu
Seorang
warga masyarakat yang masih bersahaja susunanya, secara relative menjadi
anggota pula dari kelompok-kelompok kecil lain secara terbatas. Dalam
masyarakat yang sudah kompleks, individu biasanya menjadi anggota dari kelompok
sosial tertentu sekaligus, misalnya atas dasar seks , ras, dan sebagainya. Akan
tetapi dalam hal lain seperti di bidang pekerjaan, rekreasi, dan sebagainya.
3. In-Group
dan Out –Group
Dalam
proses sosilisasi, orang mendapatkan pengetahuan antara “kami”-nya dengan
“mereka”-nya dan kepentingan suatau kelompok sosial serta sikap-sikap yang
mendukungnya terwujud dalam pembedaanya kelompok –kelompok sosial tersebut yang
di buat oleh individu . kelompok sosial merupakan tempat dimana individu
mengidentifikasikan dirinya sebagai in –groupnya atau tidak bersifat relative
dan tergantung pada situasi-situasi sosial yang tertentu. Out-group diartikan oleh
individu sebagai kelompok yang menjadi lawan in-groupnya.
4. Kelompok
primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)
Di
dalam klasifikasi kelompok-kelompok sosial, pembedaan yang luas dan fundamental
merupakan pembedaan antara kelompok-kelompok kecil dimana hubungan antara
anggota-anggotanya rapat sekali di satu pihak, dengan kelompok-kelompok yang
lebih besar di pihak lain. Menurut Cooley , kelompom primer adalah
kelompok-kelompok yang di tandai ciri-ciri kenal-mengenal antara anggota-anggotanya
serta kerja sama erat dan bersifat pribadi tadi adalah peleburan individu
individu ke dalam kelompok-kelompom sehingga tujuan individu menjadi juga
tujuan kelompok.
Agar
dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai teori Cooley tersebut, maka
terutama akan di bicarakan hal-hal antara lain
a. Kondisi-kondisi
fisik dari kelompok primer
b. Sifat
hubungan – hubungan primer
c. Kelompok-kelompok
yang kongkret dan hubungan-hubungan primer
a. Konsep
cooley mengenai hubungan saling mengenal belum cukup menerangkan persyaratan
penting bagi adanya suatau kelompom primer
b. Salah
satu sifat utama hubungan-hubungan primer adalah kesamaan dari tujuan individu
dari individu-individu yang tergabung di dalam kelompok tadi. Jadi, hubungan
itu bukan merupakan alat untuk mencapai tujuan tetapi bahkan merupakan salah
satu tujuan untuk mencapai tujuan, tetapi bahkan merupakan salah satu tujuan
utama. Hal ini berarti bahwa hubungan tersebut terlepas dari unsur-unsur
kontrak, ekonomi, politik maupun hubungan kerja.
c. Kenyataannya,
tak ada kelompok primer yang secara sempurna memenuhi syarat-syarat tersebut.
Persyaratan tersebut merupakan ukuran ekstrim yang dijadikan pegangan dalam
kenyataan belum tentu tercapai.
5. Paguyuban
(Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesellschaft)
Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama dimana
anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah
serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa
kesatuan batin yang memang telah dikodratkan.
Ptembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok
untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran
belaka serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan dengan
sebuah mesin.
6. Formal
Group dan Informal Group
a. Tugas-tugas
organisasi didistribusikan dalam beberapa posisi yang merupakan tugas-tugas
jabatan. Secara implicit terjadi pembagian kerja sehingga terjadi spesialisasi.
b. Posisi-posisi
dalam organisasi terdiri dari hierarki struktur wewenang. Hierarki berwujud
sebagai piramida di mana setiap jabatan bertanggung-jawab terhadap bawahan
mengenai keputusan dan pelaksanaan.
c. Suatu
sistem peraturan menguasai keputusan-keputusan dan pelaksanaan. Secara
prinsipil, pelaksanaan organisasi administrasi melibatkan aplikasi
peraturan-peraturan umum terhadap kasus-kasus umum.
d. Unsur
staf yang merupakan pejabat bertugas memelihara organisasi dan khususnya
keteraturan komunikasi. Lapisan petugas administratif terdiri dari
pegawai-pegawai yang bertanggung-jawab mengawasi rekaman tertulis dan
pelaksanaan.
e. Para
pejabat berharap bahwa hubungan dengan bawahan dan pihak lain berdifat
orientasi impersonal. Dengan demikian pejabat akan mampu menetralkan unsur
subjektif dan kepentingan pribadi.
f. Penyelenggaraan
kepegawaian didasarkan pada karier. Kepegawaian ditekankan pada kualifikasi
teknis ketimbang faktor-faktor politik, kekerabatan, atau hubungan-hubungan
pribadi atau koneksi. Taraf kualifikasi teknis didasarkan pada pola pengujian
yang dikaitkan dengan taraf pendidikan formal. Dengan demikian, formal group adalah kelompok-kelompok
yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan
oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggota-anggotanya.
Sedangkan informal group tidak
mempunyai struktur dan organisas tertentu atau yang pasti. Kelompok-kelompok
tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulang-kali yang didasari
oleh kepentingan dan pengalaman yang sama.
7. Membership
Group dan Reference Group
Perbedaan antara membership
group dengan reference group
berasal dari Robert K. Merton. Memebership
group merupakan kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota
kelompok tersebut. Keadaan demikian dapat dijumpai misalnya informal group.
- Kelompok Okupasional dan Volunter
Kelompok Okupasional adalah kelompok
yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, dimana kelompok ini
timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Contohnya kelompok
profesi, seperti asosiasi sarjana farmasi, ikatan dokter indonesia, dan
lain-lain.
Kelompok
Volonter adalah kelompok orang yang memiliki keentingan sama, namun tidak
mendapatkan perhatian masyarakat. Melalui kelompok ini diharapkan akan dapat
memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan
masyarakat secara umum.
Ø Kelompok-Kelompok
Sosial yang tidak Teratur
1. Kerumunan.(Crowd)
Kerumunan
(crowd) adalah individu-individu yang berkumoul secara kebetulan di suatu
tempat, pada waktu yang bersamaan.
a. Bentuk
kerumunan adalah formal dan ekspresif (direncanakan)
b. Sifat
kerumunan (sementara), yaitu tidak menyenangkan, keadaan panik, kerumunan
penonton
c. Berlawanan
dengan norma hukum (emisional dan immoral)
2. Publik
Berbeda
dengan kerumunan, publik lebih merupakan kelompok yang tidak merupakan
kesatuan. Interaks terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi
,seperti misalnya pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus, surat kabar,
radio, televisi, film, dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar